SUSTAINABILITEA
UNTUK EKSISTENSI TEH INDONESIA
Rabu, 22 November 2023
22 November 2023 – Pusat Penelitian Teh dan Kina (PPTK) yang
merupakan Cabang Unit PT Riset Perkebunan Nusantara menggelar Webinar Regulasi
dan Kebijakan Teh dengan Tema “Sustainabilitea untuk Eksistensi Teh Indonesia”
dalam rangka menuju Dies Natalis PPTK ke-51 yang dihadiri sebanyak 82 peserta
webinar, Rabu (23/11/2023).
Kepala Pusat Penelitian Teh dan Kina
dalam sambutannya mengatakan bahwa PPTK sebagai lembaga penelitian dan
pengembangan satu-satunya di Indonesia yang berfokus pada komoditas teh
memiliki peran dan posisi yang strategis untuk memfasilitasi kajian dan diskusi
ilmiah dalam rangka merumuskan rekomendasi kebijakan teh nasional. “Pentingnya eksistensi PPTK untuk
keberlanjutan teh Indonesia” ujarnya.
Sejalan dengan sambutan Kepala
PPTK, para narasumber webinar, Ibu
Kralawi Sita (PPTK), Bapak Slamet Bangsadikusumah (Ketua Umum GPP Jabar-Banten)
dan Bapak Farid Amir (Direktur Ekspor Produk Pertanian dan Kehutanan)
mengungkapkan bahwa industri teh Indonesia mengalami kinerja on farm yang
semakin menurun meliputi luas areal, produksi dan kualitas, serta diikuti
kinerja dinamika perdagangan ekspor yang cenderung turun dan sebaliknya impor
meningkat, hal tersebut semakin memperkuat urgensi pelaksanaan webinar ini.
Adapun yang menjadi tantangan pada
eksistensi komoditas ini yaitu rantai nilai hulu atau produsen sampai dengan
retail konsumen akhir memiliki pertambahan nilai gap margin manfaat yang
cukup besar. Selain itu, risiko disrupsi global dapat berupa
penurunan ekonomi negara tujuan ekspor, harga komoditas yang berfluktuasi,
harga input yang mahal, menguatnya tensi geopolitik, perubahan preferensi
tenaga kerja, perubahan iklim, dan perubahan preferensi konsumen.
“Guna mengatasi permasalahan teh
nasional sekaligus menangkap peluang agribisnis teh perlu diberlakukan Regulasi
dan Kebijakan Teh Nasional secara komprehensif dan menyeluruh sehingga
diharapkan dapat mengatasi permasalahan teh nasional dari hulu sampai hilirnya”
ungkap Ketua APTEHINDO, Nugroho B. Koesnohadi dalam sambutannya.
Diskusi pada webinar ini menghasilkan
rumusan pentingnya kebijakan safeguards prioritas, meliputi ; 1)
kebijakan peningkatan produksi untuk pemenuhan konsumsi domestik dan peluang
ekspor; 2) kebijakan perlindungan lahan dari aktivitas okupasi liar dan alih
fungsi yang kurang sesuai dengan carrying capacity; 3) kebijakan input
produksi (pemberlakuan upah dan dukungan subsidi pupuk dan energi); 4)
kebijakan penyesuaian tarif dan penerapan non-tarif barrier untuk proteksi
produk impor teh ke Indonesia; 5) kebijakan skema pembiayaan lain non APBN
untuk pengembangan industri teh nasional seperti BPDP Non Sawit.
Dengan terlaksananya Webinar ini, Pusat Penelitian Teh dan Kina
(PPTK) berharap dapat membantu dan menjadi solusi bagi para pelaku usaha sehingga
komoditas teh Indonesia akan tetap eksis.
---
Keterangan Lebih Lanjut:
Annisa Rosdiana
Sekretaris
Pusat Penelitian Teh dan Kina
Telp: +6222 5928186
Ponsel: +6281772863764
email: secretariat@iritc.org