LOGO BARU
Manfaat Teh Hijau Bagi Penderita Diabetes

Diabetes Melitus (DM) merupakan suatu kelainan metabolik yang bersifat kronik dimana terjadi peningkatan kadar glukosa dalam darah sebagai akibat kurangnya jumlah insulin, kerja insulin maupun keduanya. Menurut Diabetes Atlas 2000 (International Diabetes Federation) 4,6% atau 5,6 juta jiwa penduduk Indonesia menderita DM dan diperkirakan pada tahun 2020 nanti akan ada 8,2 juta penderita DM (Pranoto, 2003). Menurut perkiraan WHO, pada tahun 2030 Indonesia akan menempati peringkat nomor 4 di dunia di bawah India, China dan Amerika serikat, dengan jumlah pengidap DM sebanyak 21,3 juta jiwa (Wild et al., 2004). Jumlah penderita diabetes terus meningkat dari tahun ke tahun mengikuti gaya hidup dan tingkat obesitas yang semakin tinggi. Obat antidiabetes digunakan seumur hidup, akibatnya biaya pelayanan kesehatan yang dikeluarkan menjadi sangat besar. Biaya ini akan semakin tinggi bila disertai komplikasi dengan penyakit lain.

Demi mencegah berbagai hal buruk tersebut, pakar kesehatan menyarankan kita untuk rutin mengonsumsi teh, khususnya teh hijau yang bisa membantu mengendalikan kadar gula darah sekaligus membuat sensitivitas insulin meningkat. Seseorang yang minum enam cangkir teh hijau dalam sehari memiliki 33 persen lebih kecil kemungkinannya terkena diabetes tipe 2 dibandingkan seseorang yang minum kurang dari secangkir teh hijau dalam seminggu, penelitian ini dilakukan di Jepang (Bowers, 2016).

Dikutip dari Bowers (2016) bahwa di dalam teh, khususnya teh hijau terdapat kandungan biokimia yang bisa mempengaruhi kinerja sel-sel tubuh dengan signifikan. Tak hanya akan membuat tubuh menjadi lebih bertenaga, hal ini akan membuat kadar gula darah di dalam tubuh bisa dikendalikan dengan lebih baik”.

Teh juga mangandung suatu zat yang disebut polifenol. Polifenol ini mampu membantu mengurangi stres oksidatif, yaitu keadaan di mana jumlah radikal bebas di dalam tubuh melebihi kapasitas tubuh untuk menetralkannya. Jika stres oksidatif cukup tinggi, maka hal ini akan menyebabkan dampak berupa kerusakan pada sel-sel atau bahkan organ tubuh.

Teh juga mengurangi risiko penyakit jantung yang meningkat pada pasien diabetes. Polifenol yang banyak terkandung dalam teh hijau ini dapat membantu mengatur glukosa dalam tubuh, dan membantu mengendalikan diabetes. Tidak hanya mengonsumsi teh hijau, pakar kesehatan menyebut konsumsi teh jenis lainnya seperti teh hitam sebenarnya bisa memberikan manfaat kesehatan, namun khusus untuk teh hijau, kandungan polifenolnya jauh lebih tinggi sehingga bisa memberikan manfaat kesehatan yang lebih besar.

 

Bagaimana Konsumsi Teh Hijau yang Benar?

Khasiat teh hijau dalam memerangi diabetes hanya bisa diperoleh jika Anda mengonsumsinya dengan cara yang benar. Ini dimulai dari pemilihan teh yang tepat. Saat mengonsumsinya, hindari mencampur teh hijau dengan susu atau gula. Menambahkan susu mungkin akan menambah rasa. Akan tetapi, ini hanya akan mengurangi khasiat dari teh hijau itu sendiri. Begitu juga dengan penggunaan gula. Jika memang ingin menggunakan gula, pilihlah gula yang rendah kalori. Meski demikian, mengonsumsinya tanpa mencampurkan apapun jauh lebih baik.

Semua manfaat teh tersebut bisa Anda peroleh dengan mengonsumsinya secara rutin. Anda tidak harus mengonsumsinya seperti dalam penelitian di atas. Mengonsumsi teh hijau setiap pagi dan sore sebenarnya juga sudah baik.

 

Disusun Oleh :

1.         Zahra Azizah A.S.P. (Mahasiswa Fakultas Teknik, Universitas Pasundan)

2.         Hilman Maulana, S.T (Peneliti Pengolahan Hasil dan Enjiniring, PPTK)

 

Referensi :

Agung Pranoto, 2003. Konsensus Pengelolaan Diabetes di Indonesia 2002. Dalam : Naskah Lengkap Symposium Practical Approach in the Management of Diabetic   Complication. Surabaya. pp: 25-26.

Bowers, E. 2016. Why Drinking Tea May Help Prevent and Manage Type 2 Diabetes.   

www.everydayhealth.com

Hendromartono, T.H. Pranawa (Eds.). Symposium Practical Approach in the Management of Diabetic Complications, hal 1- 3, 28–30.

Holidah, D. dan Fransiska, 2014. Uji aktivitas antidiabetes ekstrak teh hitam, teh oolong, dan teh hijau secara in vivo.

http://repository.unej.ac.id

International Diabetes Federation. (2015). IDF Diabetes Atlas Seventh Edition 2015. Dunia : IDF

Wild S, Roglic G & Green A, et al. 2004. Global Prevalence of Diabetes. Diabetes Care 27:1047-1053.