Pada hari Kamis, 16 Mei 2019, Pusat Penelitian Teh dan Kina (PPTK) menerima kunjungan dari Keasdepan Kerja Sama Ekonomi Asia, Kemenko Perekonomian, Bobby C. Siagian beserta rombongan. Kunjungan tersebut juga di dampingi oleh sekretaris Asosiasi teh Indonesia (ATI), Dr. Atik Dharmadi. Kunjungan ini diterima langsung oleh Ir. Nyanjang Rusmana selaku Kabid Usaha PPTK.
Maksud kunjungan adalah melakukan diskusi mengenai peluang pengembangan ekspor teh ke wilayah Asia Selatan (India, Pakistan, Bangladesh, dan Sri Lanka). Upaya tersebut ditempuh sebagai salah satu strategi meningkatkan tren neraca perdagangan internasional atas produk teh yang defisit selama lima tahun terakhir. Beberapa kendala yang seringkali di hadapi oleh pengusaha teh adalah kualitas produk yang rendah dan semakin menurun. Selain itu, beban PPN yang berlapis untuk produk teh, lambatnya penetrasi pasar ke pasar ekspor, produk teh ekspor yang masih didominasi dalam bentuk bulk, dan lemahnya pengawasan atas standar kualitas produk teh ekspor menjadi faktor penghambat lainnya.
Untuk mengtasi masalah tersebut diperlukan peninjauan ulang terkait penerapan PPN produk teh, transfer knowledge teknologi dan pasar antara Indonesia dengan empat negara pengimpor teh terbesar di Asia Selatan. Sosialisasi standar mutu yang baik sesuai permintaan tujuan pasar ekspor, diversifikasi produk dan kemasan produk teh untuk tujuan ekspor juga perlu dilakukan kepada para pengusaha teh. Di sisi lain pembentukan badan pengawas produk teh ekspor dirasa perlu dilakukan dengan segera Pertemuan diakhiri dengan melakukan kunjungan ke Pabrik Teh Hijau Pusat Penelitian Teh dan Kina untuk melihat proses produksi produk teh hijau.