Cianjur,
16 April 2025 – Dalam rangka mendukung program
Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), kegiatan Penanaman dan Penyerahan Bantuan Benih Padi Gogo dilaksanakan di
Desa Cikendi, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Acara ini menjadi wujud nyata sinergi
antara pemerintah, perusahaan produsen benih, dan petani dalam upaya memperkuat
ketahanan pangan nasional melalui pemanfaatan lahan kering secara optimal.
Kegiatan ini dihadiri
oleh Direktur
Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian Republik Indonesia; Direktur Perbenihan Perebunan Kementerian
Pertanian Republik Indonesia; Sekretaris
Daerah Kabupaten Cianjur; Kepala
Dinas TPHPKP Kabupaten Cianjur; Ketua
Forum Perusahaan Benih Kelapa Sawit Indonesia (FKPB-KS), serta 14 Produsen Benih Kelapa Sawit, termasuk di dalamnya
PT Riset Perkebunan Nusantara.
Rangkaian acara diawali dengan penanaman benih padi gogo, dilanjutkan dengan penyerahan secara simbolis benih padi gogo kepada perwakilan dari lima desa penerima manfaat di wilayah tersebut. Dalam kesempatan ini, sejumlah perusahaan yang berkontribusi aktif dalam penguatan ketahanan pangan turut menerima penghargaan atas peran dan dukungannya.

Pada kesempatan ini, kehadiran PT RPN diwakilkan kepada
SEVP Operation II, Dr. Ir. Misnawi yang mana pada sesi wawancara khusus
mengungkapkan antusiasnya terkait agenda tersebut, “Produksi pangan dan
ketahanan adalah marwah dan tanggung jawab bangsa, tidak ada pekerjaan berat
apabila kita semua yg bergerak di produksi benih kelapa sawit maupun bidang
lainnya mau bekerja sama bergandengan tangan, mensukseskan program ketahanan
pangan ini” ungkap beliau.
Ketua FKPB-KS, Dwi
Aswono, menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat dalam
kegiatan ini. “Ini merupakan amanah yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo.
Dalam kondisi dunia yang sangat dinamis, tidak ada pilihan bagi setiap negara
selain mandiri secara pangan,” ungkapnya. Ia juga menegaskan bahwa, “Sejak
dahulu benih sudah eksis. Mudah-mudahan sumbangsih ini dapat membuktikan bahwa
swasembada adalah realita yang harus terjadi di Indonesia.”
Sekretaris Daerah Kabupaten Cianjur, yang hadir mewakili pemerintah daerah, juga menyampaikan rasa terima kasihnya atas dukungan konkret dari para mitra. “Cianjur masih memiliki angka kemiskinan yang tinggi. Oleh karena itu, kami harus bekerja keras dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat. Kehadiran Bapak dan Ibu secara langsung memberikan bantuan nyata kepada kami,” ujarnya. Ia menilai bahwa lahan kering di Cianjur sangat potensial untuk pengembangan padi gogo, terutama di wilayah perbukitan yang tidak terjangkau irigasi. “Program ini sangat strategis dan kami optimis dapat memberikan manfaat jangka panjang.”

Sementara itu, Direktur
Jenderal Perkebunan, Heru Tri Widarto, juga turut memberikan pandangannya. Ia
menyebut bahwa potensi ekonomi dari program ini sangat besar. “Jika target
5220 hektar bisa terealisasi dengan produktivitas dua ton per hektar, maka akan
ada Rp67,9 miliar yang berputar di Cianjur,” jelasnya. Ia juga memberi
pesan khusus kepada generasi muda, terutama siswa sekolah pertanian yang turut hadir pada saat itu,
untuk menjaga warisan budaya lokal. “Padi gogo adalah budaya lama orang
Sunda,
ketahanan
pangan sejati itu adanya di desa. Kalau ketahanan pangan bisa diwujudkan, maka
masing-masing desa akan bisa menyediakan makanannya sendiri,”
tegas Heru.
Melalui kolaborasi
erat dan keberlanjutan program ini, seluruh pihak berharap terwujudnya
swasembada pangan yang bukan sekadar impian, melainkan kenyataan yang dapat
dirasakan langsung oleh masyarakat, khususnya para petani di daerah.
---
Keterangan Lebih
Lanjut:
Divisi Sekretariat Perusahaan
PT Riset
Perkebunan Nusantara
Ponsel:
0811-1380-3523
Email:
rpn@rpn.co.id