Penulis

Hilman Maulana

_______________________

Pusat Penelitian Teh dan Kina


Download Full Paper
Full Paper

Opini: Klaim Mikroplastik pada Kantung Teh Celup di Indonesia

1 Oktober 2024

Artikel ini bersifat opini ilmiah berjudul "Klaim Mikroplastik pada Kantung Teh Celup di Indonesia" berusaha menyoroti bahaya mikroplastik yang dilepaskan oleh kantung teh celup berbahan plastik, terutama saat diseduh dalam air panas. Berdasarkan penelitian Hernandez (2019), satu kantung teh plastik dapat melepaskan miliaran partikel mikroplastik dan nanoplastik ke dalam minuman, yang kemudian bisa masuk ke dalam tubuh manusia. Namun, temuan ini dipertanyakan oleh Busse et al. (2020), yang menyatakan bahwa jumlah mikroplastik yang dilepaskan sebenarnya jauh lebih sedikit, dan kemungkinan besar yang terdeteksi oleh Hernandez bukan hanya mikroplastik, melainkan oligomer—senyawa kimia yang larut dalam air panas dan dapat dikira sebagai mikroplastik. Meskipun jumlah pastinya masih diperdebatkan, risiko kesehatan dari konsumsi mikroplastik melalui kantung teh plastik tetap harus diperhatikan karena partikel ini bisa menyebabkan stres oksidatif dan peradangan dalam tubuh.

Selain itu, pada artikel ini juga menceritakan sedikit terkait Indonesia memiliki tingkat konsumsi mikroplastik yang tinggi, dengan rata-rata mencapai 15 gram per kapita setiap bulan, menurut studi Zhao dan You (2024). Sebagian besar mikroplastik ini berasal dari pencemaran laut yang memengaruhi rantai makanan laut, terutama ikan dan kerang, yang menjadi sumber utama kontaminasi. Produk sehari-hari seperti kantung teh plastik juga berkontribusi terhadap paparan mikroplastik. Dengan meningkatnya kesadaran tentang bahaya mikroplastik, isu ini menjadi semakin relevan bagi kesehatan publik di Indonesia. Pada akhirnya, artikel ini menekankan pentingnya konsumen untuk lebih kritis dalam menanggapi informasi yang disajikan, serta bijak dalam memilih produk, terutama mengingat banyaknya pemberitaan yang sering kurang akurat mengenai mikroplastik.