Konsep komersialisasi Pusat Penelitian (Puslit) PT. Riset Perkebunan Nusantara (PT.RPN) sebagian besar masih melibatkan pihak ketiga. Perubahan status PT. RPN dan Puslit-puslitnya mempengaruhi proses komersialisasi produk riset yang dihasilkan oleh Puslit. Berkenaan dengan hal tersebut, PT. RPN melakukan sosialisasi mengenai perubahan dan kemungkinan jenis model bisnis yang akan dilakukan oleh Puslit.
Workshop Komersialisasi Riset dilaksanakan pada hari Kamis, 24 Januari 2019 di Pusat Penelitian teh dan Kina dengan pemateri Dr. Riza Arief Putranto, DEA dan Arief Rakhman Hakim, S.TP., M.Si. Dalam pemaparannya, Dr. Riza menyampaikan bahwa diharapkan kedepannya proses pemasaran produk riset PT. RPN dilakukan oleh Holding. Mekanisme pemasaran yang dapat dilakukan adalah dengan memasarkan sendiri produk tersebut atau bermitra dengan pihak lain. Hal ini perlu dilakukan untuk mengatasi masalah rendahnya produk yang terserap oleh pasar.
Arief Rahman Hakim, S.Si., menjelaskan bahwa penyusunan Reancana Strategis (Renstra) atau RJPP Pusat Penelitian Teh dan Kina (PPTK) harus dilakukan dengan strategi penyusunan kerangka Model Inovasi dan Portofolio Inovasi. Sementara itu, strategi pengembangan model bisnis berbagai produk riset PPTK dapat dilakukan dengan Bisnis Model Canvas dan Peta Empati. Namun, hal tersebut dapat terlaksana hanya dengan kerjasama dari semua lini pelaku pengambil kebijakan hingga ke lini teknis.
Selain itu, Dr. Riza juga memberikan saran untuk mengembangkan ide inovatif riset di PPTK dapat dilakukan dengan strategi kerangka model integrasi scaling agile yang meliputi squad, tribe, chapter, guild. Tidak hanya terus berinovasi, namun hasil riset juga harus dapat memenuhi kebutuhan dan menjawab keinginan konsumen. Sebagai tindak lanjut dari workshop tersebut, PPTK harus merancang strategi komersialisasi yang tepat untuk hasil produk risetnya.